Minggu, 10 September 2017
PESONA GOA GONG
Dinamakan Goa Gong karena didalamnya terdapat sebuah batu yang jika dipukul akan menimbulkan bunyi seperti Gong yang ditabuh. Perjalanan menuju goa ini relatif mudah, dengan jalanan setapak yang sudah diperbaiki dengan baik.
Sepanjang jalan menuju Goa Gong akan melewati daerah perbukitan yang dengan goa-goa di dalamnya. Goa-goa di Pacitan ini pada umumnya terbentuk dari jenis batuan Karst, batu yang tampak hitam dan sangat keras. Pada awal mulanya Goa Gong diketemukan oleh dua orang penduduk lokal yang tanpa sengaja sedang ingin mencari sumber air.
Jangan membayangkan keadaan goa yang gelap dan menakutkan, karena saat masuk ke mulut goa yang sejauh 300 M, pengunjung akan menikmati goa Gong ini dengan nyaman.
Tidak benar-benar terang, tapi goa Gong di fasilitasi dengan cahaya lampu yang temaram di sepanjang jalan masuknya. Hal ini yang menjadikan goa Gong lain dari goa-goa yang lain di Pacitan.Goa Gong sungguh eksotis saat dijelajahi. Di kiri kanan atas bawah lorong penuh dengan stalaktit dan stalakmit aneka bentuk, melembung menggumpal di sana sini sehingga perasaan seakan terbawa pada usus perut makhluk hidup raksasa. Barangkali inilah analogi wujud dari rahim Ibu Pertiwi. Sungguh indah, eksotis … mungkin beginilah suasana tatkala kita masih berada di rahim ibu yang mengandung kita selama 9 bulan lebih.
Keistimewaan Goa Gong adalah bangun ruangannya yang mengkubah raksasa sepanjang sekitar 100 m, lebar 15-40 m, dan tinggi antara 20-30 m. Mulut goa berupa lorong pendek penuh dengan stalaktit dan stalakmit menghubungkan dengan ruangan goa berkubah tersebut.
Speleotem atau ornamen yang ada di dalam goa menghiasi seluruh penjuru ruangan.Bentuk stalaktitnya juga beraneka macam, Ada yang meruncing, ada pula yang tipis melebar menjuntai bagaikan sebuah tirai batu.Sebagian permukaan stalaktit ditumbuhi heliktit. Helektit, helictite, sebuah ornamen gua (speleothem) mempunyai bentuk melengkung (bengkok) atau seperti cacing dan memiliki tampak melawan gravitasi selama proses pertumbuhannya .
Dari sisi bawah, banyak terdapat stalakmit yang permukaannya berlapis flowstone, sehingga terlihat ornamen yang seperti bertumpuk-tumpuk. Ornamen-ornamen ini sebagian terlihat menyerupai sesuatu, dan setiap kumpulan ornamen ini diberi nama lokal yang menarik seperti Selo (batu) Jengger Bumi, Selo Paku Buwono, Selo Bantaran Angin, Selo Gerbang, Selo Citro Cipto Agung, Selo Adi Citro Buwono dsb.
Air rembesan dari batu-batuan karst terkumpul pada cekungan-cekungan yang membentuk kolam-kolam kecil yang tak pernah kering sepanjang tahun. Airnya terlihat jernih dan sejuk dingin bila tangan di celupkan. Konon air kolam goa ini membuat awet muda bagi yang mencuci muka dengan air ini.
Dari sisi Geologi, Goa Gong berkembang pada batugamping Formasi Wonosari yang terbentuk sekitar 10-15 juta tahun. Diawali batugamping mengalami karstifikasi, terangkat dari dasar laut pada permukaan Kuarter sekitar 1,8 juta tahun lalu.


