Minggu, 10 September 2017
KOTEKAN LESUNG PRINGKUKU
Kotekan
Lesung adalah salah satu kesenian asli Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan.
Kotekan lesung bisa disebut sebagai tradisi masyarakat agraris karena merupakan
pengembangan dari kegiatan rutin petani, yaitu menumbuk padi. Kotekan lesung
pada awalnya merupakan kegiatan santai sekadar untuk bersenandung di saat-saat
jeda menumbuk padi. Kreativitas tersebut terus berkembang menjadi simbol
kegiatan sosial masyarakat agraris.
Di
Pacitan, Kotekan lesung diawali
dari Ammos, yang merupakan cikal bakal seni kothekan lesung di Pacitan. Ammos telah berkembang di seluruh kecamatan di Pacitan. Kesenian tradisional kothekan lesung tumbuh dan berkembang ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Dulu masyarakat pedesaan apabila menumbuk padi dalam jumlah besar dilakukan secara gotong royong atau sambatan. Sambil menumbuk padi mereka bermain musik dengan lesung yang disebut kothekan.
dari Ammos, yang merupakan cikal bakal seni kothekan lesung di Pacitan. Ammos telah berkembang di seluruh kecamatan di Pacitan. Kesenian tradisional kothekan lesung tumbuh dan berkembang ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Dulu masyarakat pedesaan apabila menumbuk padi dalam jumlah besar dilakukan secara gotong royong atau sambatan. Sambil menumbuk padi mereka bermain musik dengan lesung yang disebut kothekan.
Kothekan
lesung dimainkan dengan dengan alat pertanian yang bernama lesung. Lesung
adalah alat penumbuk padi tradisional yang terbuat dari kayu dan tengahnya
dilubangi, dengan alat tumbuknya berupa alu/ antan. Aktivitas menumbuk padi
dilakukan oleh kaum perempuan atau ibu-ibu pada umumnya. Ketika padi telah
dituai, masyarakat melakukan proses penumbukan padi, kemudian dimasak untuk
dimakan bersama keluarga.
Ini
merupakan sebuah hiburan bagi kaum perempuan, agar supaya tidak terlalu terasa
lelahnya pada saat menumbuk padi. Kothek adalah pukulan alu terhadap lesung
yang menghasilkan suara atau bunyi yang merdu, sehingga terciptalah seni dari
kothekan yang disebut dengan kothekan lesung.