Minggu, 10 September 2017
PESONA GOA TABUHAN
Goa ini diberi nama Tabuhan karena banyak warga yang memukul stalaktit
sehingga memunculkan suara mirip gamelan. Goa ini terletak di Desa
Tabuhan dan sudah lama dikunjungi oleh para wisatawan sejak tahun 1998.
Goa ini memiliki keunikan yang tidak akan anda temui di goa lainya.
Stalaktit dengan pemandangan seperti gigi taring banyak memenuhi goa
ini. Pemandangan seperti ini bahkan sudah dapat anda lihat dari luar
goa.Wisata Goa Tabuhan di Pacitan adalah salah satu tempat wisata yang berada di Dukuh Tabuhan, Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Indonesia.
Wisata Goa Tabuhan di Pacitan adalah tempat wisata yang ramai dengan
wisatawan pada hari biasa maupun hari liburan. Tempat ini sangat indah
dan bisa memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari
hari. Wisata Goa Tabuhan di Pacitan memiliki pesona keindahan yang
sangat menarik untuk dikunjungi. Sangat di sayangkan jika anda berada di
kota Pacitan tidak mengunjungi wisata Goa Tabuhan di Pacitan yang
mempunyai keindahan yang tiada duanya tersebut.

Goa Tabuhan terletak tidak jauh dari objek wisata Goa yang sangat Terkenal yaitu Goa Gong. Meskipun namanya tidak sebesar nama Goa Gong yang diklaim sebagai yang terindah di wilayah Asia Tenggara, tapi keberadaan Goa Tabuhan juga sepertinya akan menyusul nama besar Goa Gong. Dimulai sejak tahun 1998 Goa Tabuhan ini mulai dibuka dan ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Pada awalnya goa ini tidak diproyeksikan untuk obyek wisata.
Goa Tabuhan memiliki banyak sekali stalaktit dan stalagnit yang berukuran sangat besar sehingga menyerupai pilar. Di dalam Goa Tabuhan ini sendiri hanya terdapat 2 buah ruangan besar yang akan langsung terlihat ketika kita pertama kali memasuki dalam ruangan, namun di dalamnya sebenarnya ada sebuah jalan kecil buntu yang dipercaya merupakan petilasan dari Pangeran Diponegoro ketika ia bertapa pada masa dahulu.
PETA LOKASI

“Goa ini pernah digunakan untuk bertapa
oleh Sentot Prawirodirjo panglima perang di Zaman Perang Diponegoro
(1825-1830). Goa Tabuhan juga pernah dihuni oleh manusia prasejarah yang
hidup ribuan tahun lalu”.
“Dan apabila ada pengunjung yang bisa
melihat harimau putih itu adalah harimau putih peliharaan Kyai Sondiko.
Harimau putih itu hanya arwahnya saja dan tidak mau mengganggu orang”.
“Dinamakan Goa Tabuhan karena Kyai
Sondiko tanpa sengaja memukul batu stalaktit di dalam goa dan
menimbulkan bunyi seperti gamelan yang bisa digunakan sebagai musik
pengiring gending campursari”, pungkas cerita Sutrisno.
Akses jalan menuju Goa Tabuhan sekarang
sudah bagus, bisa dilalui bus besar. Warga berharap Pemerintah Daerah
Kabupaten Pacitan meningkatkan lebih baik lagi fasilitas sarana
prasarana pariwisata di Goa Tabuhan agar bisa menarik wisatawan domestik
maupun manca-negara.